Rabu, 04 Februari 2015

Mazhab-Mazhab Imam Fiqih

Sebelum Kita Belajar Ke dalam Fiqih dalam kehidupan sehari-hari, alangkah baiknya jika kita mengenal dan mengetahui siapa saja imam-imam ahli fiqih yang dapat diikuti ajarannya.

Mazhab Empat dan Perkembangannya

Mazhab Hanafi

Pendiri mazhab Hanafi ialah Nu’man bin Tsabit bin
Zautha. Diahirkan pada masa sahabat, yaitu pada
tahun 80 H. / 699 M. Beliau wafat pada tahun 150
H. bertepatan dengan lahirnya Imam Syafii
Radhiyallahu anhu. Beliau lebih dikenal dengan
sebutan Abu Hanifah an-Nu’man.
Dalam bidang fikih, Abu Hanifah Radhiyallahu anhu
belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal
abad kedua hijriah, dan banyak belajar pada ulama-
ulama tabiin, seperti Atha’ bin Abi Rabah dan Nafi’
Maula Ibni Umar.
Mazhab Hanafi adalah nama dari kumpulan-kumpulan
pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Abu
Hanifah dan murid-murid beliau, serta pendapat-
pendapat yang berasal dari para pengganti mereka
sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang telah
digariskan oleh mereka, yang kesemuanya adalah
hasil dari cara dan metode ijtihad ulama-ulama Irak.
Karena itu mereka juga disebut mazhab Ahlur-Ra’yi
masa Tâbi’it-Tâbi’în.
Murid-murid Abu Hanifah antara lain adalah Abu
Yusuf bin Ibrahim al-Anshari, Zufar bin Hujail bin
Qais al-Kufi, Muhammad bin Hasan bin Farqad asy-
Syaibani, Hasan bin Ziyad al-Lu’lu al-Kufi Maulana
al-Anshari, dan banyak lagi yang lain.
Penganut Mazhab
Mazhab Hanafi mulai tumbuh di Kufah, kemudian
tersebar ke negara-negara Islam bagian Timur.
Sekarang ini mazhab Hanafi merupakan mazhab
resmi di Mesir, Turki, Syiria dan Libanon. Mazhab ini
dianut sebagian besar penduduk Afganistan,
Pakistan, Turkistan, India, Cina, dan sekitar 25,000
pengikut di Amerika Selatan. Mazhab Hanafi
merupakan mazhab terbesar dengan 30% pengikut
dari seluruh umat Islam dunia.
Bukti-bukti perkembangan mazhab ini ditandai
dengan beberapa hal, seperti menjadi mazhab resmi
dinasti Abbasiyyah selama 500 tahun. Banyak ulama
dari mazhab ini yang dilantik jadi hakim, Abu Yusuf
dan Muhammad bin al-Hasan asy-Shaybani. Mazhab
ini juga menjadi mazhab rasmi kerajaan
Utsmaniyyah.

Mazhab Maliki

Mazhab Maliki merupakan kumpulan pendapat-pendap
at yang berasal dari Imam Malik dan para
penerusnya di masa sesudah beliau meninggal dunia.
Nama lengkap dari pendiri mazhab ini ialah Malik bin
Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun 93 H. / 712 M.
di Madinah. Selanjutnya di kalangan umat Islam
beliau lebih dikenal dengan sebutan Imam Malik.
Imam Malik terkenal sebagai imam dalam bidang
Hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Imam Malik belajar kepada ulama-ulama Madinah.
Yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur-Rahman
bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’ Maula
Ibni Umar dan Ibnu Syihab az-Zuhri. Adapun yang
menjadi gurunya dalam bidang fikih ialah Rabi’ah bin
Abdur Rahman. Imam Malik adalah imam negeri
Hejaz, tokoh terkemuka bidang fikih dan Hadis.
Di antara ulama-ulama Mesir yang berkunjung ke
Medinah dan belajar kepada Imam Malik ialah Abu
Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim, Abu
Abdillah Abdur Rahman bin Qasim al-Utaqy, Asyhab
bin Abdul-Aziz al-Qaisi, Abu Muhammad Abdullah bin
Abdul-Hakam, Asbagh bin Farj al-Umawi, Muhammad
bin Abdullah bin Abdul-Hakam, Muhammad bin
Ibrahim bin Ziyad al-Iskandari.
Penganut Mazhab
Awal mulanya mazhab Maliki tersebar di Madinah,
kemudian mazhab ini banyak dianut oleh penduduk
Tunisia, Maroko, al-Jazair, Bahrain, Kuwait, Mesir
Atas dan beberapa daerah Afrika. Mazhab ini
menjadi dasar hukum Arab Saudi. Mazhab ini
diperkirakan dianut oleh sekitar 15% umat Muslim
dunia.

Mazhab Syafi'i

Mazhab ini dibangun oleh al-Imam Muhammad bin
Idris asy-Syafii, seorang keturunan Hasyim bin Abdul
Muthalib. Beliau lahir di Gaza tahun 150 H.,
bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu
Hanifah Radhiyallahu anhu. Guru Imam Syafii yang
pertama ialah Muslim bin Khalid, seorang Mufti di
Makkah. Imam Syafii sanggup hafal al-Qur’an pada
usia 9 tahun. Setelah beliau hafal al-Qur’an, barulah
mempelajari bahasa dan sastra, kemudian beliau
mempelajari Hadis dan fikih.
Mazhab Syafii terdiri dari dua macam, berdasarkan
atas masa dan tempat beliau bermukim. Yang
pertama dikenal dengan Qaul Qadîm, yaitu mazhab
yang dibentuk sewaktu Imam Syafii hidup di Irak.
Uang kedua ialah Qaul Jadîd, yaitu mazhab yang
dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir.
Keistimewaan Imam Syafii dibanding dengan imam
mujtahidin yang lain adalah bahwa beliau merupakan
peletak batu pertama ilmu Ushul Fikih dengan
kitabnya ar-Risâlah. Dan kitabnya dalam bidang
Fikih yang menjadi induk dari mazhabnya ialah al-
Umm.
Sahabat-sahabat (murid-murid) asy-Syafii yang
berasal dari Irak antara lain Abu Tsaur Ibrahim bin
Khalid bin Yaman al-Kalabi al-Bagdadi, Ahmad bin
Hanbal (yang menjadi Imam Mazhab keempat), Hasan
bin Muhammad bin Shabah az-Za’farani al-Bagdadi,
Abu Ali al-Husain bin Ali al-Karabisi, Ahmad bin
Yahya bin Abdul Aziz al-Bagdadi.
Adapun sahabat-sahabat beliau yang dari Mesir
antara lain adalah Yusuf bin Yahya al-Buwaithi al-
Mishri, Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzanni al-
Mishri, Rabi’ bin Abdul-Jabbar al-Muradi, Harmalah
bin Tahya bin Abdullah at-Tayibi Yunus bin Abdul A’la
ash-Shadafi al-Mishri, Abu Bakar Muhammad bin
Ahmad.
Penganut Mazhab
Mazhab Syafii sampai sekarang dianut oleh umat
Islam di Libia, Mesir, Indonesia, Filipina, Malaysia,
Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania,
Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah
Indo Cina, Sunni-Rusia dan Yaman.
Penyebarluasan pemikiran mazhab Syafii berbeda
dengan mazhab Hanafi dan mazhab Maliki, yang
banyak dipengaruhi oleh kekuasaan kekhalifahan.
Pokok pikiran dan prinsip dasar mazhab Syafii
terutama disebarluaskan dan dikembangkan oleh
para muridnya.
Imam Syafi’i terkenal sebagai perumus pertama
metodologi hukum Islam. Ushul Fikih (atau
metodologi hukum Islam) baru lahir setelah Imam
Syafii menulis ar-Risâlah. Dari mazhab ini berbagai
ilmu keislaman telah bersemi berkat dorongan
metodologi hukum Islam yang dikembangkan oleh
para penerusnya.
Karena metodologinya yang sistematis dan tingginya
tingkat ketelitian yang dituntut oleh mazhab Syafii,
terdapat banyak sekali ulama dan penguasa di dunia
Islam yang menjadi pendukung setia mazhab ini. Di
antara mereka bahkan ada pula yang menjadi pakar
terhadap keseluruhan mazhab-mazhab Sunni di
bidang mereka masing-masing. Saat ini, mazhab
Syafii diperkirakan diikuti oleh 28% umat Islam
dunia, dan merupakan mazhab terbesar kedua dalam
hal jumlah pengikut setelah mazhab Hanafi.

Mazhab Hanbali

Pendiri Mazhab Hanbali ialah al-Imam Abu Abdillah
Ahmad bin Hanbal bin Hilal az-Zahili asy-Syaibani.
Beliau lahir di Bagdad pada tahun 164 H. dan wafat
tahun 241 H. Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam
yang banyak berkunjung ke berbagai negara untuk
mencari ilmu pengetahuan, antara lain Siria, Hejaz,
Yaman, Kufah dan Basrah. Beliau dapat menghimpun
sejumlah 40.000 Hadis dalam kitab Musnad-nya.
Ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Ahmad
bin Hanbal antara lain adalah Abu Bakar Ahmad bin
Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama al-
Atsram, Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al-
Marwazi, Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan
nama Ibnu Ruhawaih al-Marwazi dan termasuk
ashhâb Ahmad terbesar, Muwaquddin Ibnu Qudamah
al-Maqdisi, Syamsuddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi,
Syaikhul-Islam Taqiuddin Ahmad Ibnu Taimiyah, Ibnul
Qaiyim al-Jauziyah, dan lain-lain.
Penganut Mazhab
Mazhab Hanbali awalnya berkembang di Bagdad, Irak
dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Pada abad
12, mazhab Hanbali berkembang terutama pada masa
pemerintahan Raja Abdul Aziz as-Su’udi. Saat ini
mazhab Hanbali menjadi mazhab resmi pemerintahan
Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar di
seluruh Jazirah Arab, Palestina, Siria dan Irak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar